Again, cuman bisa kasih tips singkat dulu ya
GK
A: Courtois
B: Forster
C: Foster
DEF
A: Ivanovic
B: Clyne
C: Duff
MID
A: Di Maria
B: Tadic
C: Downing
FWD
A: Costa
B: Pelle
C: Ulloa
Captain: Costa
Differential: Tadic
Cheers lads!
Saturday, September 27, 2014
Saturday, September 20, 2014
FPL GW5
Maaf nih cuman bisa kasih tips singkat karena masih away dari rutinitas.. anyway:
GK
A: Lloris
B: Begovic
C: Heaton
DEF
A: Baines
B: Dier
C: Wilson
MID
A: Sterling
B: Chadli
C: Boyd
FWD
A: Costa/Aguero
B: Pelle
C: Naismith
Captain: Costa/Aguero
Differential: Ulloa
Cheers!
GK
A: Lloris
B: Begovic
C: Heaton
DEF
A: Baines
B: Dier
C: Wilson
MID
A: Sterling
B: Chadli
C: Boyd
FWD
A: Costa/Aguero
B: Pelle
C: Naismith
Captain: Costa/Aguero
Differential: Ulloa
Cheers!
Signal Iduna Park Stadium
Nama asli stadion ini adalah Westfalenstadion, namun karena
perjanjian sponsorship dengan Signal Iduna, perusahaan asuransi asal Jerman,
maka stadion ini kita kenal denagn Nama Signal Iduna Park Stadium.
Satu bagian dari stadion yang terkenal yaitu bagian tribun
selatan atau lebih terkenal dengan nama “Yellow Wall”, yang akan gue gambarkan
lebih lanjut nanti.
Gue dateng menggunakan kereta dari Düsseldorf, jarak antara
stasiun dan stadion hanya sekitar 5-10 menit jalan kaki. Seperti yang telah diumumkan sebelumnya,
pintu baru akan dibuka 2.5 jam sebelum kick off. Jadi gue memutuskan untuk
mendatangi tokonya yang terletak masih didalam area stadion. Sebagai penggemar
jersey sepak bola, gue harus menahan nafsu cukup besar untuk tidak menghabiskan
duit disana. Seperti toko fans di klub lainnya, banyak sekali pernak pernik
yang dijual dari jersey sampai pin dan magnet kulkas. Untungnya di tokonya ada
kafe, sehingga bisa jadi tempat gue menunggu sampai pintu stadion dibuka.
Ada pengalaman menarik, dimana gue bertemu orang Indonesia
juga di sana, orang yang gue kenal dari twitter. Kami berdua belum pernah
bertemu sebelumnya, dan kami juga tidak saling janjian untuk bertemu, namun
tampaknya memang ditakdirkan bertemu diantara puluhan ribu orang lainnya di
stadion itu. Waktu menunggu jadi terasa enak karena ada temen ngobrol.
6:15 PM pintu dibuka kami memutuskan untuk memasuki stadion.
Kami sama-sama duduk di bagian suporter away, karena memang kami suporter tim
tamu, Arsenal. Tetapi sayangnya kami berada di section yang berbeda, sehingga
tidak bisa duduk bersebelahan pada saat menonton pertandingan.
8:15 PM kami memutuskan untuk duduk di tempat masing-masing.
Pemain sudah mulai melakukan pemanasan, dan stadion juga sudah mulai penuh.
Para supporter pun juga sudah mulai chanting mendukung timnya masing-masing.
Suasana di dalam Signal Iduna Park makin memanas. Suporter Dortmund sangat luar
biasa dalam hal ini. Menjelang kick off mereka menyanyikan 2 lagu terlebih
dahulu dimana salah satunya mempunyai arti sama dengan lagu dari Liverpool
yaitu “You’ll never walk alone”. Sebagai perbandingan Barcelona kemarin hanya
menyanyikan 1 lagu saja.
Bagaimana dengan “Yellow Wall”? Mereka chanting lengkap
dengan mengibarkan bendera yang sangat besar dan menggunakan gendang. Hebatnya,
ini dilakukan sejak sebelum pertandingan, sampai akhir pertandingan. Lompatan
para suporter “Yellow Wall” juga terlihat tidak berhenti, dan sesuai namanya
memang mayoritas dari mereka menggunakan baju warna kuning, begitupun pendukung
lainnya yang tidak duduk disana. Jujur saja, suasana di Signal Iduna Park
membuat saya merinding. Tidak heran kalau tim tamu akan merasa terintimidasi.
8:45 PM pertandingan dimulai, Dortmund bermain tanpa 2
pemain andalannya, Reus dan Hummels. Sedangkan Arsenal tanpa Walcott, Giroud
dan Debuchy. Sejak awal terlihat Arsenal tidak nyaman dalam pertandingan
tersebut. Banyak peluang tercipta dari Dortmund. Banyak turnover yang tidak
perlu, dilakukan oleh para pemain Arsenal. Sesaat sejak Arsenal kehilangan bola
di lapangan tengah, Dortmund langsung menyerbu Arsenal dengan kecepatan penuh.
Hal ini lah yang “membunuh” Arsenal.
2 gol yang tercipta oleh Immobile dan Aubemayang tercipta
dari proses counter attack yang cepat. Tercatat Arsenal hanya memiliki 1 shot
on target sepanjang pertandingan. Sebenarnya Welbeck mempunyai peluang emas
saat pertandingan masih dalam keadaan 0-0, sayang peluang tersebut gagal
dimanfaatkan oleh Welbeck. Kesialan Arsenal bertambah lagi dengan cederanya
Jack Wilshere seperti yang dikonfirmasikan oleh Wenger pada akhir laga, namun
memang belum diketahui seberapa parah cederanya.
Kesimpulannya, banyak sekali yang harus diperbaiki Arsenal,
lini belakang terlihat rapuh, lini tengah tidak mampu menguasai pertandingan
serta tidak dapat menciptakan banyak peluang emas, lini depan tidak dapat memanfaatkan peluang
dengan baik , formasi 4-1-4-1 terlihat belum berjalan dengan baik. Cedera juga
tidak membantu dalam hal ini, Gibbs, Arteta, Ramsey, Monreal dan Debuchy
bergantian cedera. Padahal dalam hal ini Arsenal baru saja merekrut bekas physio
dari timnas Jerman.
Terlepas dari hasil pertandingan, pengalaman gue ke Signal
Iduna Park adalah pengalaman yang sangat menarik. Pendukung Arsenal dapat
mencontoh bagaimana pendukung Dortmund mendukung timnya. Gue yakin, dukungan
seperti itu dapat membantu tim dalam memenangi pertandingan.
Kayanya gue akan menjadi fans Dortmund juga nih untuk
Bundesliga. Gue suka dengan filosofi mereka dimana mereka lebih pilih untuk menciptakan
seorang pemain dibandingkan dengan membeli pemain bintang. Filosofi yang mirip
dengan Arsenal.
Tschüss!
Monday, September 15, 2014
Barça.. Barça.. Baaaaarça!
Judul di atas merupakan potongan lagu klub Barcelona. Lagu tersebut dinyanyikan setiap sebelum mulai laga di Camp Nou.
Camp Nou adalah stadion terbesar di Eropa dengan kapasitas 98,787, dibangun pada tahun 1954. Stadion ini sedang dalam rencana renovasi. Fans Barça (Baca: Barsa) dihadapkan dengan pilihan untuk pindah dari Camp Nou atau renovasi Camp Nou, dimana akhirnya mereka memutuskan untuk tetap di Camp Nou dan merenovasinya saja. Alasannya adalah karena faktor historis dari Camp Nou. Rencananya pada tahun 2016 Barça sudah dapat memakai Camp Nou yang baru. Selama proses renovasi, Barça tidak perlu pindah stadion karena renovasi dilakukan bertahap.
Alhamdulillah gue kali ini mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan Barcelona melawan Athletic Bilbao. Pada saat pertandingan Camp Nou baru dibuka sekitar 1.5 jam sebelum kick off, beda dengan Indonesia yang membuka stadion jauh-jauh sebelum kick off, atau contoh lain di Eropa adalah Dortmund yang membuka pintu Signal Iduna 2.5 jam sebelum kick off. Karena masih belum dibuka, maka gue keliling stadion terlebih dahulu, melihat rumah yang dipakai tinggal oleh para pemain La Masia pada saat itu, termasuk Messi. Namun, sekarang rumah untuk La Masia sudah dibuat yang baru yang lebih besar di luar kota Barcelona. La Masia adalah akademi sepakbola muda dari Barcelona.
Sedikit tentang La Masia, Barcelona mengirimkan scout ke seluruh pelosok dunia untuk mencari pemain muda terbaik yang ada. Pemain yang lolos seleksi ketat La Masia, menerima beasiswa lengkap dari Barcelona untuk tinggal, sekolah dan tentunya berlatih sepak bola bersama Barcelona. Kita sudah mengenal banyak produk La Masia seperti Xavi, Iniesta, Sergio Busquet, Cesc Fabregas dan tentunya yang paling terkenal adalah Lionel Messi.
Akhirnya tiba saatnya pintu Camp Nou dibuka. Saat memasuki Camp Nou, kagum juga gue dengan stadionnya yang begitu besar dan berasa unsur historisnya. Dengan kapasitas nyaris 100ribu, semuanya ada tempat duduknya masing-masing, tidak seperti stadion kesayangan kita. Gue duduk di belakang gawang di tingkat yang ke dua (Camp Nou terbagi menjadi 3 tingkat). Posisi yang cukup enak untuk melihat permainan secara keseluruhan, walaupun artinya tidak dapat melihat pemainnya dari dekat. Saat gue masuk, stadion masih sepi, lalu perlahan mulai dipenuhi orang. Ternyata kebiasaan orang Barcelona adalah datang mepet dengan kick off. Sampai akhirnya sekitar 80% stadion terpenuhi.
11 September 2014, negara bagian Catalunya merayakan hari jadinya yang ke-300. Untuk merayakannya Barça memakai jersey "Senyera" mereka yang berwarna kuning-merah. Jujur, gue kurang suka jersey ini karena mengingatkan kepada tim Seria-A waktu itu bernama Lecce. Tapi setelah tau bahwa ini melambangkan bendera Catalunya, timbul rasa respek gue terhadap jersey ini.

Untuk merayakan hari jadinya, Barcelona membuat spanduk raksasa yang dipasang pada saat pemain memasuki lapangan
Camp Nou adalah stadion terbesar di Eropa dengan kapasitas 98,787, dibangun pada tahun 1954. Stadion ini sedang dalam rencana renovasi. Fans Barça (Baca: Barsa) dihadapkan dengan pilihan untuk pindah dari Camp Nou atau renovasi Camp Nou, dimana akhirnya mereka memutuskan untuk tetap di Camp Nou dan merenovasinya saja. Alasannya adalah karena faktor historis dari Camp Nou. Rencananya pada tahun 2016 Barça sudah dapat memakai Camp Nou yang baru. Selama proses renovasi, Barça tidak perlu pindah stadion karena renovasi dilakukan bertahap.
Alhamdulillah gue kali ini mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan Barcelona melawan Athletic Bilbao. Pada saat pertandingan Camp Nou baru dibuka sekitar 1.5 jam sebelum kick off, beda dengan Indonesia yang membuka stadion jauh-jauh sebelum kick off, atau contoh lain di Eropa adalah Dortmund yang membuka pintu Signal Iduna 2.5 jam sebelum kick off. Karena masih belum dibuka, maka gue keliling stadion terlebih dahulu, melihat rumah yang dipakai tinggal oleh para pemain La Masia pada saat itu, termasuk Messi. Namun, sekarang rumah untuk La Masia sudah dibuat yang baru yang lebih besar di luar kota Barcelona. La Masia adalah akademi sepakbola muda dari Barcelona.
Sedikit tentang La Masia, Barcelona mengirimkan scout ke seluruh pelosok dunia untuk mencari pemain muda terbaik yang ada. Pemain yang lolos seleksi ketat La Masia, menerima beasiswa lengkap dari Barcelona untuk tinggal, sekolah dan tentunya berlatih sepak bola bersama Barcelona. Kita sudah mengenal banyak produk La Masia seperti Xavi, Iniesta, Sergio Busquet, Cesc Fabregas dan tentunya yang paling terkenal adalah Lionel Messi.
Akhirnya tiba saatnya pintu Camp Nou dibuka. Saat memasuki Camp Nou, kagum juga gue dengan stadionnya yang begitu besar dan berasa unsur historisnya. Dengan kapasitas nyaris 100ribu, semuanya ada tempat duduknya masing-masing, tidak seperti stadion kesayangan kita. Gue duduk di belakang gawang di tingkat yang ke dua (Camp Nou terbagi menjadi 3 tingkat). Posisi yang cukup enak untuk melihat permainan secara keseluruhan, walaupun artinya tidak dapat melihat pemainnya dari dekat. Saat gue masuk, stadion masih sepi, lalu perlahan mulai dipenuhi orang. Ternyata kebiasaan orang Barcelona adalah datang mepet dengan kick off. Sampai akhirnya sekitar 80% stadion terpenuhi.
11 September 2014, negara bagian Catalunya merayakan hari jadinya yang ke-300. Untuk merayakannya Barça memakai jersey "Senyera" mereka yang berwarna kuning-merah. Jujur, gue kurang suka jersey ini karena mengingatkan kepada tim Seria-A waktu itu bernama Lecce. Tapi setelah tau bahwa ini melambangkan bendera Catalunya, timbul rasa respek gue terhadap jersey ini.
Untuk merayakan hari jadinya, Barcelona membuat spanduk raksasa yang dipasang pada saat pemain memasuki lapangan
1714 - 2014
Pada kesempatan ini, Fans Barcelona juga memakai kesempatan untuk menyuarakan pendepat mereka mengenai kemerdekaan yang lagi mereka serukan ke kerajaan Spanyol. Setiap menit ke-17 pada setiap babak, mereka menampilkan tulisan "Serem Lliures" yang artinya "We will be free"
Mengenai pertandingannya, berjalan seperti apa yang gue harapkan. Barcelona mendominasi permainan dan skor akhir menunjukkan demikian (2-0). Munir kembali dipercaya menjadi starting line-up, begitu pula Mathieu. Sebenarnya pertandingan berjalan cukup ketat pada babak pertama dimana Barcelona kesulitan menembus pertahanan Athletic Bilbao yang ketat. Ada bebearapa keputusan wasit yang dirasa para pendukung kurang tepat, namun itulah sepakbola.
Neymar masuk pada babak kedua mengubah keadaan. Munir tidak bermain jelek, hanya Neymar lebih baik dan efektif. Neymar mencetak 2 gol, dimana dua-duanya merupakan assist dari Messi. Penonton senang.
Catatan Barça musim ini adalah mereka belum pernah kebobolan di 3 pertandingan awal dan selalu menang. Terlihat Barça era Enrique berbeda dengan yang sebelumnya, Barça sekarang tidak melupakan pentingnya pertahanan, dimana Barça tahun-tahun sebelumnya sangat mengedepankan penyerangan. Mari kita lihat performa mereka tahun ini, apakah bisa menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya? Start cukup menjanjikan, untuk menjadi konsisten adalah pekerjaan berat.
Visça el Barça!
Thursday, September 11, 2014
FPL GW 4
Setelah sekian lama ga ada Premier League (padahal cuman 1 minggu), akhirnya mereka kembali!
1 minggu rasa 1 bulan..
Karena gue akan ribet besok dan Sabtu ga akan bisa nulis, jadi tipsnya sekarang aja ya..
Mungkin kurang maksimal tipsnya karena masih ada beberapa pemain yang menunggu hasil scan dari cedera mereka.
GK
Kelas A:
Mignolet (5.5) - Liverpool baru saja bisa menghadang Tottenham untuk tidak mencetak gol di gawang mereka sendiri, prestasi yang bagus. Melihat jadwal Liverpool yang cukup mudah 6 GW mendatang (AVL, whm, EVE, WBA, qpr, HUL), Mignolet patut dikedepankan.
Kelas B:
Begovic (5.0) - Penampilan Stoke yang gemilang melawan City di GW3 mengingatkan kita kepada Stoke zamannya Pulis. Jadwal yang enak (LEI, qpr, NEW, sun, SWA, sot) membuat gue memilih dia di kelas B.
Kelas C:
Heaton (4.5) - Sama dengan alasan dua kiper di atas (GW3 dan jadwal yang bagus) menjadikan dia kiper terpilih di Kelas C. Jadwal Burnley: cpl, SUN, wba, lei, WHM, EVE
Def
Kelas A:
Ivanovic (7.2) - Aktifnya Ivanovic dalam penyerangan Chelsea membuat gue susah melihat lebih jauh dari dia untuk Defender kelas A.
Kelas B:
Moreno (5.5) - Formasi berlian Liverpool memberi ruang untuk bek sayap mereka ikut berperan saat menyerang. Gol indahnya di GW3 menempatkan dan jadwalnya yang bagus kenapa gue memilih dia.
Kelas C:
Trippier (5.0) - Dengan jadwal yang sudah tidak terlalu berat, Trippier dapat mulai menunjukan keahliannya dimana dia menyumbangkan 12 assist untuk Burnley musim lalu.
Mid
Kelas A:
Sterling (8.7) - Performanya gemilang sejak awal musim, jadwal juga bagus, Sterling akan terus melaju.
Kelas B:
Tadic (7.5) - Tadic memang belum banyak menghasilkan poin di FPL, tetapi statistik menunjukkan dia menjanjikan. 157 sentuhan di sepertiga lapangan lawan, 1.1 menit/sentuhan (sejajar dengan Alexis dan Eriksen), 41 umpang silang (terbanyak diantara Mid) dan banyak statistik lainnya.
Kelas C:
Zaha (5.4) - Crystal Palace di bawah Warnock terlihat sangat mengedepankan penyerangan. Zaha, pahlawan yang telah kembali, mempunyai peranan penting.
Att
Kelas A:
Balotelli (10.0) - Sturridge dan Costa yang masih diragukan, Rooney dengan form yang menurun, Falcao masih perlu dilihat adaptasinya, striker mahal sedang dilanda masalah. Balotelli menjadi yang terdepan saat ini. terlihat melawan Tottenham banyak peluang yang didapatnya.
Kelas B:
Pelle (7.5) - 2 gol di 2 laga terakhirnya, di COC dan liga, menunjukkan keahliannya. 8 tembakan tepat sasaran hanya kalah dari Costa.
Kelas C:
Naismith (5.4) - 42.9% adalah shot conversion dia. Angka yang sangat bagus. Melawan WBA (tandang) bisa jadi ajang dia untuk menambah koleksi golnya musim ini.
GW3 kemaren lagi-lagi gue salah langkah, menjual Begovic untuk Krul.
Susah ditebak memang bahwa Begovic bisa clean sheet melawan City di Etihad.
Gue sendiri belum melakukan transfer karena masih menunggu berita terakhir dari Ramsey dan Costa.
Semoga membantu yaa :) :) :)
1 minggu rasa 1 bulan..
Karena gue akan ribet besok dan Sabtu ga akan bisa nulis, jadi tipsnya sekarang aja ya..
Mungkin kurang maksimal tipsnya karena masih ada beberapa pemain yang menunggu hasil scan dari cedera mereka.
GK
Kelas A:
Mignolet (5.5) - Liverpool baru saja bisa menghadang Tottenham untuk tidak mencetak gol di gawang mereka sendiri, prestasi yang bagus. Melihat jadwal Liverpool yang cukup mudah 6 GW mendatang (AVL, whm, EVE, WBA, qpr, HUL), Mignolet patut dikedepankan.
Kelas B:
Begovic (5.0) - Penampilan Stoke yang gemilang melawan City di GW3 mengingatkan kita kepada Stoke zamannya Pulis. Jadwal yang enak (LEI, qpr, NEW, sun, SWA, sot) membuat gue memilih dia di kelas B.
Kelas C:
Heaton (4.5) - Sama dengan alasan dua kiper di atas (GW3 dan jadwal yang bagus) menjadikan dia kiper terpilih di Kelas C. Jadwal Burnley: cpl, SUN, wba, lei, WHM, EVE
Def
Kelas A:
Ivanovic (7.2) - Aktifnya Ivanovic dalam penyerangan Chelsea membuat gue susah melihat lebih jauh dari dia untuk Defender kelas A.
Kelas B:
Moreno (5.5) - Formasi berlian Liverpool memberi ruang untuk bek sayap mereka ikut berperan saat menyerang. Gol indahnya di GW3 menempatkan dan jadwalnya yang bagus kenapa gue memilih dia.
Kelas C:
Trippier (5.0) - Dengan jadwal yang sudah tidak terlalu berat, Trippier dapat mulai menunjukan keahliannya dimana dia menyumbangkan 12 assist untuk Burnley musim lalu.
Mid
Kelas A:
Sterling (8.7) - Performanya gemilang sejak awal musim, jadwal juga bagus, Sterling akan terus melaju.
Kelas B:
Tadic (7.5) - Tadic memang belum banyak menghasilkan poin di FPL, tetapi statistik menunjukkan dia menjanjikan. 157 sentuhan di sepertiga lapangan lawan, 1.1 menit/sentuhan (sejajar dengan Alexis dan Eriksen), 41 umpang silang (terbanyak diantara Mid) dan banyak statistik lainnya.
Kelas C:
Zaha (5.4) - Crystal Palace di bawah Warnock terlihat sangat mengedepankan penyerangan. Zaha, pahlawan yang telah kembali, mempunyai peranan penting.
Att
Kelas A:
Balotelli (10.0) - Sturridge dan Costa yang masih diragukan, Rooney dengan form yang menurun, Falcao masih perlu dilihat adaptasinya, striker mahal sedang dilanda masalah. Balotelli menjadi yang terdepan saat ini. terlihat melawan Tottenham banyak peluang yang didapatnya.
Kelas B:
Pelle (7.5) - 2 gol di 2 laga terakhirnya, di COC dan liga, menunjukkan keahliannya. 8 tembakan tepat sasaran hanya kalah dari Costa.
Kelas C:
Naismith (5.4) - 42.9% adalah shot conversion dia. Angka yang sangat bagus. Melawan WBA (tandang) bisa jadi ajang dia untuk menambah koleksi golnya musim ini.
GW3 kemaren lagi-lagi gue salah langkah, menjual Begovic untuk Krul.
Susah ditebak memang bahwa Begovic bisa clean sheet melawan City di Etihad.
Gue sendiri belum melakukan transfer karena masih menunggu berita terakhir dari Ramsey dan Costa.
Semoga membantu yaa :) :) :)
Tuesday, September 2, 2014
MU bukan yang dulu lagi
Mungkin tulisan ini agak nyeleneh. Temen-temen gue mengenal gue sebagai gooner, tapi di sini sebagai pengamat sepakbola, gue mencoba objektif :)
Gue mau membahas tentang salah satu rival Arsenal, yaitu Manchester United (MU).
Sejak ditinggal oleh Sir Alex Ferguson (SAF), gue menilai MU perlahan berganti identitas.
SAF melatih MU mulai tahun 1986, dan dia berhasil memenangkan 38 gelar juara termasuk 13 Liga Inggris dan 2 Liga Champions. Kalau diambil rata-rata, SAF memenangi 1.47 gelar setiap tahunnya. Suatu prestasi yang sangat sulit untuk disamakan oleh manager lainnya.
SAF tahun lalu memilih Moyes sebagai penggantinya, dimana hasilnya pada tahun pertama tidak memuaskan dengan berada di posisi 7 di akhir musim. Padahal musim pertama SAF, dia hanya berhasil membawa MU ke peringkat 11, tetapi pada saat SAF mulai mengambil alih, MU berada di posisi 21 (2 dari bawah). Fans MU sangat kecewa dengan Moyes, lalu dipecatlah dia dan diganti dengan Louis Van Gaal (LVG).
LVG adalah pelatih yang sudah terkenal di kancah persepakbolaan. Sebelumnya dia pernah melatih Ajax, Barcelona, AZ, Bayern Muenchen dan terakhir pada piala dunia 2014 kemarin dia membawa Belanda menempati peringkat 3. Di Ajax dia memenangi 3 gelar Eredivisie, Piala UEFA dan Liga Champion. Bersama Barcelona dia memenangi 2 La Liga dan 1 Cope del Rey. Di AZ dia memenangi Eredivisie dan di Muenchen dia memenangi Bundesliga dan DFB Pokal. Prestasi yang cukup membanggakan.
LVG memulai karirnya di MU cukup menjanjikan dengan memenangi semua pertandingan Pra Musim, termasuk mengalahkan Real Madrid. Pembelian di awal jendela transfer juga cukup bagus yaitu Shaw dan Herrera, fans sangat optimis. Gue juga termasuk orang yang memprediksikan hal baik buat MU, ditambah lagi jadwal awal musim MU cukup mudah. Namun kenyataanya berbeda 180 derajat. 3 pertandingan pertama liga inggris, hanya mampu meraih 2 hasil seri serta disingkirkan oleh MK Dons di ajang Capital One Cup (kalah 4-0).
Rentetan hasil buruk ini memicu perubahan besar-besaran pada MU. LVG kemudian membeli Rojo, Di Maria, Blind dan puncaknya Falcao. Ini mengakibatkan eksodus besar-besaran juga terjadi di MU. Pemain seperti Evra, Vidic, Ferdinand, Zaha, Hernandez, Cleverley dan Welbeck adalah beberapa nama diantaranya yang pergi dari MU.
Dimana perubahan identitas yang terjadi di MU?
Itu terjadi di pemakaian pemain binaan sendiri. Pemain muda 'asli' MU hanya menyisakan Evans dan Blackett, serta Januzaj jika ingin ditambahkan. Tapi hanya Evans yang memiliki peluang paling besar untuk menembus starting XI. Ini beda sekali dengan pada zamannya "Class of 92" dimana ada Beckham, Giggs, Scholes, Gary Neville, Phil Neville dan Nicky Butt yang menjadi langganan di tim inti MU.
MU sekarang belanja besar-besaran dan gaji pun juga tidak kecil nominalnya. Herrera (29m), Shaw (31.5), Rojo (15.8m) dan Di Maria (59.7m). Falcao juga dipinjam dengan biaya 6m untuk jangka waktu 1 tahun. Gaji Falcao diberitakan 350k/w, Rooney 300k/w, Di Maria 250k/w dan Van Persie 200k/w. Ini berarti 1.1 juta pound dikeluarkan MU setiap minggunya untuk gaji 4 pemain saja. Jika dibandingkan dengan zaman SAF, dimana pembelian termahal "hanya" Berbatov dengan nominal 30.75m.
Kalau dilihat, hal ini juga kurang adil buat Moyes, karena namanya yang kurang "besar" dibanding LVG, dia gagal mendapatkan pemain-pemain bintang. Kurang "besar"-nya nama dia juga menyebabkan dia lebih cepat di cap gagal dibanding LVG. Perlu diingat, start Moyes masih lebih baik jika dibandingkan dengan start LVG.
Salah satu penyebab kurang maksimalnya tim LVG kali ini mungkin karena LVG masih mencoba formasi yang dibilang masih asing bagi para pemainnya. Setelah proses adaptasi sudah selesai, gue kira bisa bagus MU dan menjadi pesaing untuk posisi top 4. Yang agak dibingungkan adalah LVG tidak lagi memperkuat barisan belakangnya. Posisi 3 bek "hanya" diperebutkan oleh Jones, Smalling, Evans, Rojo dan Blackett yang menurut gue kurang bagus.
Bicara tentang formasi, formasi terbaik kalau menurut gue berdasarkan pemain yang ada yaitu:
4-3-1-2
De Gea sebagai kiper;
Rafael, Jones, Rojo dan Shaw sebagai bek;
Herrera/Carrick, Blind dan Di Maria sebagai gelandang tengah;
Mata sebagai gelandang serang;
Rooney dan Falcao/RVP sebagai penyerang
Dengan formasi itu, sepertinya potensi masing-masing pemain dapat lebih berkembang.
Menarik untuk ditunggu kiprah LVG bersama MU musim ini. Akankah MU kembali gagal untuk lolos ke Liga Champion musim depan? atau LVG dapat mengembalikan MU ke masa kejayaannya?
Gue mau membahas tentang salah satu rival Arsenal, yaitu Manchester United (MU).
Sejak ditinggal oleh Sir Alex Ferguson (SAF), gue menilai MU perlahan berganti identitas.
SAF melatih MU mulai tahun 1986, dan dia berhasil memenangkan 38 gelar juara termasuk 13 Liga Inggris dan 2 Liga Champions. Kalau diambil rata-rata, SAF memenangi 1.47 gelar setiap tahunnya. Suatu prestasi yang sangat sulit untuk disamakan oleh manager lainnya.
SAF tahun lalu memilih Moyes sebagai penggantinya, dimana hasilnya pada tahun pertama tidak memuaskan dengan berada di posisi 7 di akhir musim. Padahal musim pertama SAF, dia hanya berhasil membawa MU ke peringkat 11, tetapi pada saat SAF mulai mengambil alih, MU berada di posisi 21 (2 dari bawah). Fans MU sangat kecewa dengan Moyes, lalu dipecatlah dia dan diganti dengan Louis Van Gaal (LVG).
LVG adalah pelatih yang sudah terkenal di kancah persepakbolaan. Sebelumnya dia pernah melatih Ajax, Barcelona, AZ, Bayern Muenchen dan terakhir pada piala dunia 2014 kemarin dia membawa Belanda menempati peringkat 3. Di Ajax dia memenangi 3 gelar Eredivisie, Piala UEFA dan Liga Champion. Bersama Barcelona dia memenangi 2 La Liga dan 1 Cope del Rey. Di AZ dia memenangi Eredivisie dan di Muenchen dia memenangi Bundesliga dan DFB Pokal. Prestasi yang cukup membanggakan.
LVG memulai karirnya di MU cukup menjanjikan dengan memenangi semua pertandingan Pra Musim, termasuk mengalahkan Real Madrid. Pembelian di awal jendela transfer juga cukup bagus yaitu Shaw dan Herrera, fans sangat optimis. Gue juga termasuk orang yang memprediksikan hal baik buat MU, ditambah lagi jadwal awal musim MU cukup mudah. Namun kenyataanya berbeda 180 derajat. 3 pertandingan pertama liga inggris, hanya mampu meraih 2 hasil seri serta disingkirkan oleh MK Dons di ajang Capital One Cup (kalah 4-0).
Rentetan hasil buruk ini memicu perubahan besar-besaran pada MU. LVG kemudian membeli Rojo, Di Maria, Blind dan puncaknya Falcao. Ini mengakibatkan eksodus besar-besaran juga terjadi di MU. Pemain seperti Evra, Vidic, Ferdinand, Zaha, Hernandez, Cleverley dan Welbeck adalah beberapa nama diantaranya yang pergi dari MU.
Dimana perubahan identitas yang terjadi di MU?
Itu terjadi di pemakaian pemain binaan sendiri. Pemain muda 'asli' MU hanya menyisakan Evans dan Blackett, serta Januzaj jika ingin ditambahkan. Tapi hanya Evans yang memiliki peluang paling besar untuk menembus starting XI. Ini beda sekali dengan pada zamannya "Class of 92" dimana ada Beckham, Giggs, Scholes, Gary Neville, Phil Neville dan Nicky Butt yang menjadi langganan di tim inti MU.
MU sekarang belanja besar-besaran dan gaji pun juga tidak kecil nominalnya. Herrera (29m), Shaw (31.5), Rojo (15.8m) dan Di Maria (59.7m). Falcao juga dipinjam dengan biaya 6m untuk jangka waktu 1 tahun. Gaji Falcao diberitakan 350k/w, Rooney 300k/w, Di Maria 250k/w dan Van Persie 200k/w. Ini berarti 1.1 juta pound dikeluarkan MU setiap minggunya untuk gaji 4 pemain saja. Jika dibandingkan dengan zaman SAF, dimana pembelian termahal "hanya" Berbatov dengan nominal 30.75m.
Kalau dilihat, hal ini juga kurang adil buat Moyes, karena namanya yang kurang "besar" dibanding LVG, dia gagal mendapatkan pemain-pemain bintang. Kurang "besar"-nya nama dia juga menyebabkan dia lebih cepat di cap gagal dibanding LVG. Perlu diingat, start Moyes masih lebih baik jika dibandingkan dengan start LVG.
Salah satu penyebab kurang maksimalnya tim LVG kali ini mungkin karena LVG masih mencoba formasi yang dibilang masih asing bagi para pemainnya. Setelah proses adaptasi sudah selesai, gue kira bisa bagus MU dan menjadi pesaing untuk posisi top 4. Yang agak dibingungkan adalah LVG tidak lagi memperkuat barisan belakangnya. Posisi 3 bek "hanya" diperebutkan oleh Jones, Smalling, Evans, Rojo dan Blackett yang menurut gue kurang bagus.
Bicara tentang formasi, formasi terbaik kalau menurut gue berdasarkan pemain yang ada yaitu:
4-3-1-2
De Gea sebagai kiper;
Rafael, Jones, Rojo dan Shaw sebagai bek;
Herrera/Carrick, Blind dan Di Maria sebagai gelandang tengah;
Mata sebagai gelandang serang;
Rooney dan Falcao/RVP sebagai penyerang
Dengan formasi itu, sepertinya potensi masing-masing pemain dapat lebih berkembang.
Menarik untuk ditunggu kiprah LVG bersama MU musim ini. Akankah MU kembali gagal untuk lolos ke Liga Champion musim depan? atau LVG dapat mengembalikan MU ke masa kejayaannya?
Monday, September 1, 2014
Review jendela transfer Arsenal dan Preview Arsenal 14/15
Transfer window dibuka 1 Juli dan ditutup tadi pagi, atau tepatnya 31 Agustus 11:00 waktu setempat.
Sedikit keunikan adalah, karena adanya permintaan dari Arsenal, Manchester United dan Hull City, maka tadi malam deadline sempat diundur untuk beberapa jam.
Anyway, mari kita bahas pembelian dari Arsenal yang kali ini terlihat cukup aktif.
1. David Ospina
Kiper Kolombia yang bermain cukup bagus di piala dunia ini menarik perhatian Wenger, terutama setelah perginya pahlawan FA Cup Lukas Fabianski. Setelah bertahun-tahun jadi cadangan, sudah saatnya Fabianski pindah ke klub yang bisa menjadikan dia kiper utama. So Far, Swansea sepertinya pilihan tepat.
Ospina adalah pengganti Fabianski, sampai sekarang masih cedera. Tetapi menurut gue Ospina adalah upgrade dari Fabianski. Semoga dengan adanya persaingan yang lebih ketat sekarang, dapat mendorong Szczesnya menjadi kiper yang lebih baik lagi
2. Calum Chambers
Tahun lalu, gue cuman tau dia sebagai pemain rotasi bersama Nathan Clyne di Southampton. Ternyata dia bisa bermain di segala posisi: CB, RB dan DM. Gue kira dia akan menjadi backup dari Debuchy, ternyata dia diplot oleh Wenger sebagai CB. Artinya Chambers adalah pengganti dari Vermaelen yang pindah ke Barça. Setelah melihat mainnya di beberapa pertandingan awal musim, dia udah menjadi salah satu bek favorit gue.
Gue memilih duet Kos-Per hanya berdasarkan mereka sudah saling kenal saja, tetapi dari segi kemampuan, Chambers tidaklah jauh di bawah mereka.
Taun depan, saya dukung Chambers jadi bek inti! :)
3. Mathieu Debuchy
Bek kanan Perancis ini adalah pengganti dari Sagna yang pindah ke Manchester City. Kita bisa lihat di Piala Dunia 2014 bahwa Debuchy menggantikan Sagna sebagai bek kanan utama di timnas Perancis. Jadi bisa ditarik kesimpulan kalau Debuchy memang juga pantas untuk menggantikan Sagna di Arsenal.
Kemampuan menyerang Debuchy di atas Sagna, agresifitas juga bisa disamakan dengan Sagna, walaupun mungkin kekuatannya masih kalah. Satu lagi kelebihan Debuchy yaitu lebih muda dari Sagna. Debuchy juga sudah berpengalaman dengan Premier League bersama Newcastle
4. Alexis Sanchez
Menjadi pemain Cili pertama di Arsenal. Alexis bermain cukup bagus di Piala Dunia dengan mencetak 2 gol. Di Barcelona dia juga menjadi salah satu bintang. Alexis dapat bermain di berbagai posisi, namun sepertinya posisi yang akan paling sering dia mainkan di Arsenal adalah sayap kanan/kiri, lalu setelah itu menjadi penyerang tunggal jika dibutuhkan. So far sudah 2 gol dan 1 assist. Sebagai pembelian Arsenal termahal musim ini dengan 35 juta pound, semoga dia dapat cepat beradaptasi dan menunjukkan kepantasannya dihargai demikian tinggi.
5. Danny Wellbeck
Cederanya Olivier Giroud tampaknya memaksa Wenger untuk membeli seorang penyerang. Wellbeck sepertinya terpaksa dijual oleh MU karena mereka mendatangkan Falcao. Wellbeck gue nilai cukup bagus untuk ukuran premier league. Tapi jujur aja, dia belum bisa menjadi tumpuan Arsenal untuk meraih gelar juara. Hanya waktu yang bisa membuktikan gue salah. Semoga gue salah.
Pemain-pemain di atas memberikan Arsenal harapan untuk musim yang lebih baik. Kalo dinilai secara keseluruhan, gue bilang tim musim ini lebih baik dari musim lalu, ada peningkatan. Tapi ada beberapa kendala yang dapat menjadi penghambat Arsenal untuk meraih gelar juara:
1. Tidak membeli backup untuk posisi CB
Arsenal hanya memiliki Mertesacker, Koscielny dan Chambers sebagai CB. Ada gelagat bahwa Wenger juga akan memainkan Monreal sebagai CB jika dibutuhkan, tapi Monreal juga merupakan backup dari posisi LB. Secara total Arsenal hanya memiliki 6 pemain bertahan, ditambah Bellerin dan Hayden jika mau dihitung. Gue cukup yakin Bellerin dan Hayden akan main di tim utama musim ini, entah di FA cup atau COC. Komposisi ini tidaklah cukup untuk menjalani musim dengan lebih dari 50 pertandingan, apalagi jika memiliki target juara.
2. Tidak upgrade posisi DM
Iya, Arteta adalah salah satu pemain favorit gue di Arsenal. Perannya tidak jauh beda dengan Alonso di Madrid atau Pirlo di Juve, Deep Lying Playmaker. Tetapi Arteta, sang kapten, sudah berusia 32, permainannya pun sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan dan tentu saja semakin rentan cedera. Cadangan yang dimiliki pun "hanya" Flamini. No disrespect, Flamini mungkin bisa berguna melawan tim-tim papan tengah atau bawah Liga Inggris yang sangat mengedepankan fisik, tetapi melawan tim-tim besar, sangat diragukan, ditambah lagi dengan habit nya dia mengoleksi kartu kuning.
3. Wenger ingin menerapkan formasi baru 4-1-4-1
Terlihat para pemain belum terlalu biasa memainkan formasi ini. Dapat dilihat juga pada posisi mengejar di menit-menit akhir, Wenger sering kembali ke formasi yang sudah biasa yaitu 4-2-3-1. Formasi 4-1-4-1 bukan formasi jelek, karena dimainkan juga oleh Muenchen musim lalu dan gue juga sering melihat Jerman memakai itu. Mungkin alasan Wenger memakai formasi itu dan menempatkan Özil di kiri, karena Jerman juga begitu. Tetapi pemain masih perlu waktu untuk adaptasi untuk mengintrepretasikan formasi baru Wenger ini. Kita lihat sampai kapan Wenger tetap pada 4-1-4-1, bisa saja kembali 4-2-3-1 atau mungkin terus sampai akhir musim.
4. Faktor cedera
Ini sudah menjadi masalah menahun bagi Arsenal, maka dari itu Arsenal musim ini merekrut Shad Forsythe dari timnas Jerman. Sejauh ini, hasilnya belum terlihat, pemain masih silih berganti cedera: Arteta, Gibbs dan Koscielny. Masalah ini sangat penting untuk segera ditemukan solusinya terutama mengingat keterbatas stok pemain bertahan Arsenal.
Review dan Preview di atas bukan menunjukkan kepesimisan gue sebagai gooner, lebih ke arah objektif dan realistis. Arsenal akan kembali memperebutkan posisi 3-4. Posisi 3 akan terlihat sebagai prestasi oleh Arsenal. Mungkin bisa mencuri kesempatan di FA atau COC. Kalau UCL? masih lebih jauh lagi dari jangkauan. Sekali lagi, gue akan sangat bahagia jika Arsenal membuktikan gue salah besar!
#COYG
Sedikit keunikan adalah, karena adanya permintaan dari Arsenal, Manchester United dan Hull City, maka tadi malam deadline sempat diundur untuk beberapa jam.
Anyway, mari kita bahas pembelian dari Arsenal yang kali ini terlihat cukup aktif.
1. David Ospina
Kiper Kolombia yang bermain cukup bagus di piala dunia ini menarik perhatian Wenger, terutama setelah perginya pahlawan FA Cup Lukas Fabianski. Setelah bertahun-tahun jadi cadangan, sudah saatnya Fabianski pindah ke klub yang bisa menjadikan dia kiper utama. So Far, Swansea sepertinya pilihan tepat.
Ospina adalah pengganti Fabianski, sampai sekarang masih cedera. Tetapi menurut gue Ospina adalah upgrade dari Fabianski. Semoga dengan adanya persaingan yang lebih ketat sekarang, dapat mendorong Szczesnya menjadi kiper yang lebih baik lagi
2. Calum Chambers
Tahun lalu, gue cuman tau dia sebagai pemain rotasi bersama Nathan Clyne di Southampton. Ternyata dia bisa bermain di segala posisi: CB, RB dan DM. Gue kira dia akan menjadi backup dari Debuchy, ternyata dia diplot oleh Wenger sebagai CB. Artinya Chambers adalah pengganti dari Vermaelen yang pindah ke Barça. Setelah melihat mainnya di beberapa pertandingan awal musim, dia udah menjadi salah satu bek favorit gue.
Gue memilih duet Kos-Per hanya berdasarkan mereka sudah saling kenal saja, tetapi dari segi kemampuan, Chambers tidaklah jauh di bawah mereka.
Taun depan, saya dukung Chambers jadi bek inti! :)
3. Mathieu Debuchy
Bek kanan Perancis ini adalah pengganti dari Sagna yang pindah ke Manchester City. Kita bisa lihat di Piala Dunia 2014 bahwa Debuchy menggantikan Sagna sebagai bek kanan utama di timnas Perancis. Jadi bisa ditarik kesimpulan kalau Debuchy memang juga pantas untuk menggantikan Sagna di Arsenal.
Kemampuan menyerang Debuchy di atas Sagna, agresifitas juga bisa disamakan dengan Sagna, walaupun mungkin kekuatannya masih kalah. Satu lagi kelebihan Debuchy yaitu lebih muda dari Sagna. Debuchy juga sudah berpengalaman dengan Premier League bersama Newcastle
4. Alexis Sanchez
Menjadi pemain Cili pertama di Arsenal. Alexis bermain cukup bagus di Piala Dunia dengan mencetak 2 gol. Di Barcelona dia juga menjadi salah satu bintang. Alexis dapat bermain di berbagai posisi, namun sepertinya posisi yang akan paling sering dia mainkan di Arsenal adalah sayap kanan/kiri, lalu setelah itu menjadi penyerang tunggal jika dibutuhkan. So far sudah 2 gol dan 1 assist. Sebagai pembelian Arsenal termahal musim ini dengan 35 juta pound, semoga dia dapat cepat beradaptasi dan menunjukkan kepantasannya dihargai demikian tinggi.
5. Danny Wellbeck
Cederanya Olivier Giroud tampaknya memaksa Wenger untuk membeli seorang penyerang. Wellbeck sepertinya terpaksa dijual oleh MU karena mereka mendatangkan Falcao. Wellbeck gue nilai cukup bagus untuk ukuran premier league. Tapi jujur aja, dia belum bisa menjadi tumpuan Arsenal untuk meraih gelar juara. Hanya waktu yang bisa membuktikan gue salah. Semoga gue salah.
Pemain-pemain di atas memberikan Arsenal harapan untuk musim yang lebih baik. Kalo dinilai secara keseluruhan, gue bilang tim musim ini lebih baik dari musim lalu, ada peningkatan. Tapi ada beberapa kendala yang dapat menjadi penghambat Arsenal untuk meraih gelar juara:
1. Tidak membeli backup untuk posisi CB
Arsenal hanya memiliki Mertesacker, Koscielny dan Chambers sebagai CB. Ada gelagat bahwa Wenger juga akan memainkan Monreal sebagai CB jika dibutuhkan, tapi Monreal juga merupakan backup dari posisi LB. Secara total Arsenal hanya memiliki 6 pemain bertahan, ditambah Bellerin dan Hayden jika mau dihitung. Gue cukup yakin Bellerin dan Hayden akan main di tim utama musim ini, entah di FA cup atau COC. Komposisi ini tidaklah cukup untuk menjalani musim dengan lebih dari 50 pertandingan, apalagi jika memiliki target juara.
2. Tidak upgrade posisi DM
Iya, Arteta adalah salah satu pemain favorit gue di Arsenal. Perannya tidak jauh beda dengan Alonso di Madrid atau Pirlo di Juve, Deep Lying Playmaker. Tetapi Arteta, sang kapten, sudah berusia 32, permainannya pun sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan dan tentu saja semakin rentan cedera. Cadangan yang dimiliki pun "hanya" Flamini. No disrespect, Flamini mungkin bisa berguna melawan tim-tim papan tengah atau bawah Liga Inggris yang sangat mengedepankan fisik, tetapi melawan tim-tim besar, sangat diragukan, ditambah lagi dengan habit nya dia mengoleksi kartu kuning.
3. Wenger ingin menerapkan formasi baru 4-1-4-1
Terlihat para pemain belum terlalu biasa memainkan formasi ini. Dapat dilihat juga pada posisi mengejar di menit-menit akhir, Wenger sering kembali ke formasi yang sudah biasa yaitu 4-2-3-1. Formasi 4-1-4-1 bukan formasi jelek, karena dimainkan juga oleh Muenchen musim lalu dan gue juga sering melihat Jerman memakai itu. Mungkin alasan Wenger memakai formasi itu dan menempatkan Özil di kiri, karena Jerman juga begitu. Tetapi pemain masih perlu waktu untuk adaptasi untuk mengintrepretasikan formasi baru Wenger ini. Kita lihat sampai kapan Wenger tetap pada 4-1-4-1, bisa saja kembali 4-2-3-1 atau mungkin terus sampai akhir musim.
4. Faktor cedera
Ini sudah menjadi masalah menahun bagi Arsenal, maka dari itu Arsenal musim ini merekrut Shad Forsythe dari timnas Jerman. Sejauh ini, hasilnya belum terlihat, pemain masih silih berganti cedera: Arteta, Gibbs dan Koscielny. Masalah ini sangat penting untuk segera ditemukan solusinya terutama mengingat keterbatas stok pemain bertahan Arsenal.
Review dan Preview di atas bukan menunjukkan kepesimisan gue sebagai gooner, lebih ke arah objektif dan realistis. Arsenal akan kembali memperebutkan posisi 3-4. Posisi 3 akan terlihat sebagai prestasi oleh Arsenal. Mungkin bisa mencuri kesempatan di FA atau COC. Kalau UCL? masih lebih jauh lagi dari jangkauan. Sekali lagi, gue akan sangat bahagia jika Arsenal membuktikan gue salah besar!
#COYG
Subscribe to:
Posts (Atom)