Saturday, September 20, 2014

Signal Iduna Park Stadium

Salah satu stadion yang masuk dalam stadion yang harus dikunjungi bagi pencinta sepakbola. rumah dari klub bola asal Jerman BVB Dortmund yang terkenal memiliki fans yang agresif. Kapasitas dari stadion ini adalah sebanyak 81,264 orang termasuk diantaranya 25,000 orang berdiri.
Nama asli stadion ini adalah Westfalenstadion, namun karena perjanjian sponsorship dengan Signal Iduna, perusahaan asuransi asal Jerman, maka stadion ini kita kenal denagn Nama Signal Iduna Park Stadium.

Satu bagian dari stadion yang terkenal yaitu bagian tribun selatan atau lebih terkenal dengan nama “Yellow Wall”, yang akan gue gambarkan lebih lanjut nanti.

Gue dateng menggunakan kereta dari Düsseldorf, jarak antara stasiun dan stadion hanya sekitar 5-10 menit jalan kaki.  Seperti yang telah diumumkan sebelumnya, pintu baru akan dibuka 2.5 jam sebelum kick off. Jadi gue memutuskan untuk mendatangi tokonya yang terletak masih didalam area stadion. Sebagai penggemar jersey sepak bola, gue harus menahan nafsu cukup besar untuk tidak menghabiskan duit disana. Seperti toko fans di klub lainnya, banyak sekali pernak pernik yang dijual dari jersey sampai pin dan magnet kulkas. Untungnya di tokonya ada kafe, sehingga bisa jadi tempat gue menunggu sampai pintu stadion dibuka.

Ada pengalaman menarik, dimana gue bertemu orang Indonesia juga di sana, orang yang gue kenal dari twitter. Kami berdua belum pernah bertemu sebelumnya, dan kami juga tidak saling janjian untuk bertemu, namun tampaknya memang ditakdirkan bertemu diantara puluhan ribu orang lainnya di stadion itu. Waktu menunggu jadi terasa enak karena ada temen ngobrol.

6:15 PM pintu dibuka kami memutuskan untuk memasuki stadion. Kami sama-sama duduk di bagian suporter away, karena memang kami suporter tim tamu, Arsenal. Tetapi sayangnya kami berada di section yang berbeda, sehingga tidak bisa duduk bersebelahan pada saat menonton pertandingan.






8:15 PM kami memutuskan untuk duduk di tempat masing-masing. Pemain sudah mulai melakukan pemanasan, dan stadion juga sudah mulai penuh. Para supporter pun juga sudah mulai chanting mendukung timnya masing-masing. Suasana di dalam Signal Iduna Park makin memanas. Suporter Dortmund sangat luar biasa dalam hal ini. Menjelang kick off mereka menyanyikan 2 lagu terlebih dahulu dimana salah satunya mempunyai arti sama dengan lagu dari Liverpool yaitu “You’ll never walk alone”. Sebagai perbandingan Barcelona kemarin hanya menyanyikan 1 lagu saja.

Bagaimana dengan “Yellow Wall”? Mereka chanting lengkap dengan mengibarkan bendera yang sangat besar dan menggunakan gendang. Hebatnya, ini dilakukan sejak sebelum pertandingan, sampai akhir pertandingan. Lompatan para suporter “Yellow Wall” juga terlihat tidak berhenti, dan sesuai namanya memang mayoritas dari mereka menggunakan baju warna kuning, begitupun pendukung lainnya yang tidak duduk disana. Jujur saja, suasana di Signal Iduna Park membuat saya merinding. Tidak heran kalau tim tamu akan merasa terintimidasi.

8:45 PM pertandingan dimulai, Dortmund bermain tanpa 2 pemain andalannya, Reus dan Hummels. Sedangkan Arsenal tanpa Walcott, Giroud dan Debuchy. Sejak awal terlihat Arsenal tidak nyaman dalam pertandingan tersebut. Banyak peluang tercipta dari Dortmund. Banyak turnover yang tidak perlu, dilakukan oleh para pemain Arsenal. Sesaat sejak Arsenal kehilangan bola di lapangan tengah, Dortmund langsung menyerbu Arsenal dengan kecepatan penuh. Hal ini lah yang “membunuh” Arsenal.


2 gol yang tercipta oleh Immobile dan Aubemayang tercipta dari proses counter attack yang cepat. Tercatat Arsenal hanya memiliki 1 shot on target sepanjang pertandingan. Sebenarnya Welbeck mempunyai peluang emas saat pertandingan masih dalam keadaan 0-0, sayang peluang tersebut gagal dimanfaatkan oleh Welbeck. Kesialan Arsenal bertambah lagi dengan cederanya Jack Wilshere seperti yang dikonfirmasikan oleh Wenger pada akhir laga, namun memang belum diketahui seberapa parah cederanya.

Kesimpulannya, banyak sekali yang harus diperbaiki Arsenal, lini belakang terlihat rapuh, lini tengah tidak mampu menguasai pertandingan serta tidak dapat menciptakan banyak peluang emas,  lini depan tidak dapat memanfaatkan peluang dengan baik , formasi 4-1-4-1 terlihat belum berjalan dengan baik. Cedera juga tidak membantu dalam hal ini, Gibbs, Arteta, Ramsey, Monreal dan Debuchy bergantian cedera. Padahal dalam hal ini Arsenal baru saja merekrut bekas physio dari timnas Jerman.

Terlepas dari hasil pertandingan, pengalaman gue ke Signal Iduna Park adalah pengalaman yang sangat menarik. Pendukung Arsenal dapat mencontoh bagaimana pendukung Dortmund mendukung timnya. Gue yakin, dukungan seperti itu dapat membantu tim dalam memenangi pertandingan.

Kayanya gue akan menjadi fans Dortmund juga nih untuk Bundesliga. Gue suka dengan filosofi mereka dimana mereka lebih pilih untuk menciptakan seorang pemain dibandingkan dengan membeli pemain bintang. Filosofi yang mirip dengan Arsenal.

Tschüss!

No comments:

Post a Comment