Nama asli stadion ini adalah Westfalenstadion, namun karena
perjanjian sponsorship dengan Signal Iduna, perusahaan asuransi asal Jerman,
maka stadion ini kita kenal denagn Nama Signal Iduna Park Stadium.
Satu bagian dari stadion yang terkenal yaitu bagian tribun
selatan atau lebih terkenal dengan nama “Yellow Wall”, yang akan gue gambarkan
lebih lanjut nanti.
Gue dateng menggunakan kereta dari Düsseldorf, jarak antara
stasiun dan stadion hanya sekitar 5-10 menit jalan kaki. Seperti yang telah diumumkan sebelumnya,
pintu baru akan dibuka 2.5 jam sebelum kick off. Jadi gue memutuskan untuk
mendatangi tokonya yang terletak masih didalam area stadion. Sebagai penggemar
jersey sepak bola, gue harus menahan nafsu cukup besar untuk tidak menghabiskan
duit disana. Seperti toko fans di klub lainnya, banyak sekali pernak pernik
yang dijual dari jersey sampai pin dan magnet kulkas. Untungnya di tokonya ada
kafe, sehingga bisa jadi tempat gue menunggu sampai pintu stadion dibuka.
Ada pengalaman menarik, dimana gue bertemu orang Indonesia
juga di sana, orang yang gue kenal dari twitter. Kami berdua belum pernah
bertemu sebelumnya, dan kami juga tidak saling janjian untuk bertemu, namun
tampaknya memang ditakdirkan bertemu diantara puluhan ribu orang lainnya di
stadion itu. Waktu menunggu jadi terasa enak karena ada temen ngobrol.
6:15 PM pintu dibuka kami memutuskan untuk memasuki stadion.
Kami sama-sama duduk di bagian suporter away, karena memang kami suporter tim
tamu, Arsenal. Tetapi sayangnya kami berada di section yang berbeda, sehingga
tidak bisa duduk bersebelahan pada saat menonton pertandingan.
8:15 PM kami memutuskan untuk duduk di tempat masing-masing.
Pemain sudah mulai melakukan pemanasan, dan stadion juga sudah mulai penuh.
Para supporter pun juga sudah mulai chanting mendukung timnya masing-masing.
Suasana di dalam Signal Iduna Park makin memanas. Suporter Dortmund sangat luar
biasa dalam hal ini. Menjelang kick off mereka menyanyikan 2 lagu terlebih
dahulu dimana salah satunya mempunyai arti sama dengan lagu dari Liverpool
yaitu “You’ll never walk alone”. Sebagai perbandingan Barcelona kemarin hanya
menyanyikan 1 lagu saja.
Bagaimana dengan “Yellow Wall”? Mereka chanting lengkap
dengan mengibarkan bendera yang sangat besar dan menggunakan gendang. Hebatnya,
ini dilakukan sejak sebelum pertandingan, sampai akhir pertandingan. Lompatan
para suporter “Yellow Wall” juga terlihat tidak berhenti, dan sesuai namanya
memang mayoritas dari mereka menggunakan baju warna kuning, begitupun pendukung
lainnya yang tidak duduk disana. Jujur saja, suasana di Signal Iduna Park
membuat saya merinding. Tidak heran kalau tim tamu akan merasa terintimidasi.
8:45 PM pertandingan dimulai, Dortmund bermain tanpa 2
pemain andalannya, Reus dan Hummels. Sedangkan Arsenal tanpa Walcott, Giroud
dan Debuchy. Sejak awal terlihat Arsenal tidak nyaman dalam pertandingan
tersebut. Banyak peluang tercipta dari Dortmund. Banyak turnover yang tidak
perlu, dilakukan oleh para pemain Arsenal. Sesaat sejak Arsenal kehilangan bola
di lapangan tengah, Dortmund langsung menyerbu Arsenal dengan kecepatan penuh.
Hal ini lah yang “membunuh” Arsenal.
2 gol yang tercipta oleh Immobile dan Aubemayang tercipta
dari proses counter attack yang cepat. Tercatat Arsenal hanya memiliki 1 shot
on target sepanjang pertandingan. Sebenarnya Welbeck mempunyai peluang emas
saat pertandingan masih dalam keadaan 0-0, sayang peluang tersebut gagal
dimanfaatkan oleh Welbeck. Kesialan Arsenal bertambah lagi dengan cederanya
Jack Wilshere seperti yang dikonfirmasikan oleh Wenger pada akhir laga, namun
memang belum diketahui seberapa parah cederanya.
Kesimpulannya, banyak sekali yang harus diperbaiki Arsenal,
lini belakang terlihat rapuh, lini tengah tidak mampu menguasai pertandingan
serta tidak dapat menciptakan banyak peluang emas, lini depan tidak dapat memanfaatkan peluang
dengan baik , formasi 4-1-4-1 terlihat belum berjalan dengan baik. Cedera juga
tidak membantu dalam hal ini, Gibbs, Arteta, Ramsey, Monreal dan Debuchy
bergantian cedera. Padahal dalam hal ini Arsenal baru saja merekrut bekas physio
dari timnas Jerman.
Terlepas dari hasil pertandingan, pengalaman gue ke Signal
Iduna Park adalah pengalaman yang sangat menarik. Pendukung Arsenal dapat
mencontoh bagaimana pendukung Dortmund mendukung timnya. Gue yakin, dukungan
seperti itu dapat membantu tim dalam memenangi pertandingan.
Kayanya gue akan menjadi fans Dortmund juga nih untuk
Bundesliga. Gue suka dengan filosofi mereka dimana mereka lebih pilih untuk menciptakan
seorang pemain dibandingkan dengan membeli pemain bintang. Filosofi yang mirip
dengan Arsenal.
Tschüss!
No comments:
Post a Comment