Tuesday, September 2, 2014

MU bukan yang dulu lagi

Mungkin tulisan ini agak nyeleneh. Temen-temen gue mengenal gue sebagai gooner, tapi di sini sebagai pengamat sepakbola, gue mencoba objektif :)
Gue mau membahas tentang salah satu rival Arsenal, yaitu Manchester United (MU).

Sejak ditinggal oleh Sir Alex Ferguson (SAF), gue menilai MU perlahan berganti identitas.
SAF melatih MU mulai tahun 1986, dan dia berhasil memenangkan 38 gelar juara termasuk 13 Liga Inggris dan 2 Liga Champions. Kalau diambil rata-rata, SAF memenangi 1.47 gelar setiap tahunnya. Suatu prestasi yang sangat sulit untuk disamakan oleh manager lainnya.

SAF tahun lalu memilih Moyes sebagai penggantinya, dimana hasilnya pada tahun pertama tidak memuaskan dengan berada di posisi 7 di akhir musim. Padahal musim pertama SAF, dia hanya berhasil membawa MU ke peringkat 11, tetapi pada saat SAF mulai mengambil alih, MU berada di posisi 21 (2 dari bawah). Fans MU sangat kecewa dengan Moyes, lalu dipecatlah dia dan diganti dengan Louis Van Gaal (LVG).

LVG adalah pelatih yang sudah terkenal di kancah persepakbolaan. Sebelumnya dia pernah melatih Ajax, Barcelona, AZ, Bayern Muenchen dan terakhir pada piala dunia 2014 kemarin dia membawa Belanda menempati peringkat 3. Di Ajax dia memenangi 3 gelar Eredivisie, Piala UEFA dan Liga Champion. Bersama Barcelona dia memenangi 2 La Liga dan 1 Cope del Rey. Di AZ dia memenangi Eredivisie dan di Muenchen dia memenangi Bundesliga dan DFB Pokal. Prestasi yang cukup membanggakan.

LVG memulai karirnya di MU cukup menjanjikan dengan memenangi semua pertandingan Pra Musim, termasuk mengalahkan Real Madrid. Pembelian di awal jendela transfer juga cukup bagus yaitu Shaw dan Herrera, fans sangat optimis. Gue juga termasuk orang yang memprediksikan hal baik buat MU, ditambah lagi jadwal awal musim MU cukup mudah. Namun kenyataanya berbeda 180 derajat. 3 pertandingan pertama liga inggris, hanya mampu meraih 2 hasil seri serta disingkirkan oleh MK Dons di ajang Capital One Cup (kalah 4-0).

Rentetan hasil buruk ini memicu perubahan besar-besaran pada MU. LVG kemudian membeli Rojo, Di Maria, Blind dan puncaknya Falcao. Ini mengakibatkan eksodus besar-besaran juga terjadi di MU. Pemain seperti Evra, Vidic, Ferdinand, Zaha, Hernandez, Cleverley dan Welbeck adalah beberapa nama diantaranya yang pergi dari MU.

Dimana perubahan identitas yang terjadi di MU?
Itu terjadi di pemakaian pemain binaan sendiri. Pemain muda 'asli' MU hanya menyisakan Evans dan Blackett, serta Januzaj jika ingin ditambahkan. Tapi hanya Evans yang memiliki peluang paling besar untuk menembus starting XI. Ini beda sekali dengan pada zamannya "Class of 92" dimana ada Beckham, Giggs, Scholes, Gary Neville, Phil Neville dan Nicky Butt yang menjadi langganan di tim inti MU.

MU sekarang belanja besar-besaran dan gaji pun juga tidak kecil nominalnya. Herrera (29m), Shaw (31.5), Rojo (15.8m) dan Di Maria (59.7m). Falcao juga dipinjam dengan biaya 6m untuk jangka waktu 1 tahun. Gaji Falcao diberitakan 350k/w, Rooney 300k/w, Di Maria 250k/w dan Van Persie 200k/w. Ini berarti 1.1 juta pound dikeluarkan MU setiap minggunya untuk gaji 4 pemain saja. Jika dibandingkan dengan zaman SAF, dimana pembelian termahal "hanya" Berbatov dengan nominal 30.75m.

Kalau dilihat, hal ini juga kurang adil buat Moyes, karena namanya yang kurang "besar" dibanding LVG, dia gagal mendapatkan pemain-pemain bintang. Kurang "besar"-nya nama dia juga menyebabkan dia lebih cepat di cap gagal dibanding LVG. Perlu diingat, start Moyes masih lebih baik jika dibandingkan dengan start LVG.

Salah satu penyebab kurang maksimalnya tim LVG kali ini mungkin karena LVG masih mencoba formasi yang dibilang masih asing bagi para pemainnya. Setelah proses adaptasi sudah selesai, gue kira bisa bagus MU dan menjadi pesaing untuk posisi top 4. Yang agak dibingungkan adalah LVG tidak lagi memperkuat barisan belakangnya. Posisi 3 bek "hanya" diperebutkan oleh Jones, Smalling, Evans, Rojo dan Blackett yang menurut gue kurang bagus.

Bicara tentang formasi, formasi terbaik kalau menurut gue berdasarkan pemain yang ada yaitu:
4-3-1-2
De Gea sebagai kiper;
Rafael, Jones, Rojo dan Shaw sebagai bek;
Herrera/Carrick, Blind dan Di Maria sebagai gelandang tengah;
Mata sebagai gelandang serang;
Rooney dan Falcao/RVP sebagai penyerang

Dengan formasi itu, sepertinya potensi masing-masing pemain dapat lebih berkembang.

Menarik untuk ditunggu kiprah LVG bersama MU musim ini. Akankah MU kembali gagal untuk lolos ke Liga Champion musim depan? atau LVG dapat mengembalikan MU ke masa kejayaannya?

No comments:

Post a Comment